Data akuntansi dan keuangan PT Borneo selama lima tahun adalah sebagai berikut:
Tahun | Sales Unit | Price | DMC | DLC | OVH | ME | AE |
1 | 1.200 | 9,20 | 1,30 | 1,80 | 1.650 | 3.150 | 4.900 |
2 | 1.600 | 9,80 | 1,70 | 1,90 | 2.150 | 3.950 | 6.100 |
3 | 2.400 | 9,40 | 1,40 | 1,70 | 2.350 | 4.750 | 7.250 |
4 | 2.800 | 9,60 | 1,60 | 1,95 | 2.950 | 5.800 | 9.100 |
5 | 2.500 | 9,90 | 1,80 | 2,05 | 2.600 | 5.200 | 7.600 |
Catatan: DMC = direct material costs; DLC = direct labor costs; VOH = overhead costs; ME = marketing expenses; AE = administrative expenses; biaya -biaya dalam satuan Rupiah.
Top manajemen merencanakan untuk menyusun anggaran flexible untuk tahun ke enam. Data-data di atas harus diolah agar menjadi informasi relevan yaitu informasi masa mendatang untuk mengambil keputusan tentang perencanaan dan pengendalian. Ramalan penjualan dalam unit dan biaya bahan langsung (direct material costs) menggunakan metode time serie moment, sedangkan ramalan harga dan biaya tenaga kerja langsung (direct labor costs) menggunakan metode time serie least squares. Biaya overhead operasi ( overhead Operation), beban pemasaran (marketing expenses), dan biaya administrasi (administrative expenses) diklasifikasikan dalam biaya tetap dan biaya variabel masing-masing dengan model: biaya overhead pabrik dan beban administrasi dengan model least squares, sedangkan beban pemasaran dengan model titik tertinggi dan terendah (high low point method).
Kepada Saudara diminta untuk menyusun:
1. Anggaran statis pada hasil peramalan sales volume tahun ke enam.
2. Anggaran fleksibel pada kondisi ekonomi buruk sales volume sebesar 2.000 unit, kondisi ekonomi normal sales volume sebesar 3.000 unit, dan kondisi ekonomi baik sales volume 4.000 unit.
3. Jika kondisi sales volume riil (actual) sebesar 2.500 unit, hitunglah titik impas dan margin of safety
4. Laba rugi model full costing dan direct costing jika actual produksi 2.600 unit dan actual sales 2.500 unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar